Blogroll

SELAMAT DATANG DI SHELIYS BLOG'S, TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG

Welcome text

Senin, 22 Oktober 2012

VOR edisi 1



Edisi 001/Okt/2012

VOICE OF RISMA SMA N NAWANGAN
“THE POWER OF GIVING”

Assalamu,alaikum Wr. Wb....
Hello sahabat -sahabat VOR yang dirahmati Allah?!! Masih tetep semangat kan? Alhamdulillah wa syukurillah. Setelah sekian lama tidak terbit dikarenakan suatu kendala, kali ini VOR bisa hadir kembali menemani hari-hari sahabat semua.
Langsung saja ya? Kali ini kita akan membahas tentang kekuatan memberi (The Power Of Giving).
Eh..hampir lupa! RISMA baru aja menerima anggota baru yaa? Selamat bergabung sahabat-sahabat kelas X...?! Disini kita bisa banyak belajar tentang Islam lhooo......????
Sahabat, kekuatan memberi dan menerima (giving and receiving) demekian dahsyat karena merupakan esensi dari alam semesta. Alam semesta berjalan menurut sirkulasi memberi dan menerima. Coba kita perhatikan! Dalam seluruh fenomena alam berjalan hukum memberi dan menerima. Manusia menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2). Sementara tumbuhan menggunakan karbondioksida (CO2) dalam proses fotosintesis dan membebaskan oksigen (O2) yang merupakan hasil dari fotosintesis. Berarti, manusia dan tumbuhan hidup dengan saling memberi dan menerima.
Proses memberi dan menerima membuat segala sesuatu di alam ini berjalan. Tak ada memberi dan menerima, tak kan ada kehidupan. Bukankah segala yang ada pada diri kita pada saat ini juga merupakan pemberian tuhan?



Sebagaimana manusia dan tumbuhan, kita pun harus saling memberi dan menerima. Hmmm...lalu apa yang harus kita berikan??? Mau tau apa jawabanya ? mau tahu?? (aduuh...kok jadi ketularan ustadz Maulana yaa?) jawabannya adalah... tergantung apa yang ingin kita dapatkan. Jika ingin kasih sayang, berilah kasih sayang. Jika ingin pengetahuan, berilah pengetahuan. Jika ingin uang, berilah uang,dll.
Seandainya memberi (giving) belum menjadi habit  (kebiasaan), simak tips berikut ini!

ü  Kemanapun kita pergi untuk bertemu seseorang, usahakan untuk selalu membawa hadiah. Hal ini sebenarnya sudah diajarkan oleh orang tua kita sejak jaman dahulu. Perhatikan saja! Orang tua kita terbiasa membawa oleh- oleh ketika berkunjung ke rumah teman atau saudara. 
ü  Syukuri setiap pemberian yang kita terima hari ini.
(lho, bagaimana kalau tidak ada yang memberi apapun hari ini ?) salah , kita pasti menerima banyak hal dari sang pencipta setiap hari. Kalau tidak lewat seseorang, tentunya lewat alam semesta. Udara pagi yang sejuk, sinar mentari yang hangat, cakrawala yang mempesona, bukankah itu juga merupakan suatu pemberian?  So, tak ada alasan untuk tidak bersyukur.
ü   Berkomitmenlah untuk selalu memberi apa yang sebenarnya bisa kita berikan setiap saat. For example:
Ø  Cinta. Ets  jangan negatif thinking  dulu ya ? seringkali orang salah persepsi mengenai cinta. Cinta itu universal. Cinta tak hanya kepada pasangan, tapi juga kepada keluarga, teman, sekolah, lingkungan, alam semesta dan lain sebagainya. Dan yang perlu kita ingat, sebagaimana yang dikatakan Stephen covey,        “Cinta adalah kata kerja, bukan kata benda.” Tak ada gunanya mengumbar kata-kata cinta kalau tidak ada bukti berupa tindakan.
Ø  Tawa. Ya ya ya... sepele memang. Tapi jangan dianggap enteng lho yaa? Tawa adalah skspresi kebahagiaan. Bukan berarti setiap saat kita harus tertawa dan mengajak orang laen menertawakan. Sebagaimana diungkapkan di awal, tawa adalah ekspresi kebahagiaan. Artinya, marilah kita berbagi kebahagiaan kepada semua orang. Coba deh kita renungkan. Kalau kita ketemu orang dan orang itu diam saja atau bahkan pasang muka masam, serta ketika kita ketemu orang dan orang itu menyapa sambil tersenyum, akan terasa lain ‘kan?
Pengetahuan. Pengetahuan atau ilmu adalah sesuatu yang tak akan berkurang walaupun kita bagi dengan semua orang. Justru, dengan berbagi pengetahuan kita bisa mendapatkan pahala yang berlipat ganda ketika orang tersebut mengamalkan ilmu yang kita bagikan atau bahkan menyebarkannya. Kalaupun tidak, kita tetap mendapatkan pahala. So, sampaikanlah walau hanya satu ayat! Begitu ‘kan sabda baginda nabi?
Allah swt pun berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya :
Perumpamaan ( nafkah yang dekeluarkan oleh ) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran ) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah maha luas ( karunia-Nya ) lagi maha mengetahui. (Al-Baqarah: 261)

            Setelah membaca sedikit ulasan di atas, apa masih ragu untuk memperbanyak sedekah?
Sahabat, ingatlah bahwa Allah tidak akan mengingkari janji – janji-Nya ......sayang banget kalau kita sia- siakan kesempatan yang ada.
Nah! Sebelum berpisah, yuk kita simak dongeng singkat berikut ini!

Alkisah, ada seorang Sufi yang sudah merasa teramat dekat dengan tuhannya. Suatu hari, sang Sufi melihat seseorang yang sangat miskin.tubuhnya kurus kering, tinggal tulang berbalut kulit yang dibungkus dengan kain compang-camping. Badanya tergeletak lemas di pinggir jalan, bibirnya mengering, menandakan sudah lama tak makan. Melihat penderitaan si miskin, sang Sufi pun berteriak protes kepada tuhannya: “ya tuhan, mengapa engkau tidak lakukan sesuatu untuk orang ini?!!!”. Sesaat kemudian, terdengar jawaban: “ ya! Makanya aku ciptakan kamu!”

Semoga kisah diatas bisa memberi pelajaran untuk kita semua. Amiin.....
By the way, sampai disini dulu ya VOR kali ini? Mohon maaf kalo, ada salah kata......hehe
Wassalamualaikum Wr. Wb....
                           “kalau kita selalu meminta yang lebih kepada
                                       Allah, adilkah jika kita selalu menawar
                                                                  perintah- Nya?”




By:
Mbak Lilis khotimah

    

0 komentar:

Posting Komentar

 
Photography Templates | Slideshow Software